Rabu, 20 Juni 2012

ARTIKEL- PANCASILA adalah kunci rumahku yang hilang



PANCASILA
             adalah kunci rumahku yang hilang


By : Seven Remen Rae Pamungkas
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
                                          
                KUNCI RUMAHKU HILANG adalah ungkapan yang tepat untuk negeriku saat ini, kuncinyapun hilang di rumahku sendiri. Tanpa ada upaya untuk mencarinya, membiarkan rumah dalam keadaan gelap gulita dan kotor. Hal ini sungguh sangat menyedihkan dan memprihatinkan.
            Hari demi hari aku saksikan negeriku semakin hancur dan terpuruk. Karakter bangsa ini seolah sudah tak mampu lagi untuk di bangun. Negeri tetanggapun kini tengah menertawakan kita.
            Pasca-reformasi 1998, kita perlu reframing terhadap identitas kebangsaan dan keindonesiaan setiap individu. Maraknya kekerasan atas nama agama, dan terjadi konflik horizontal dan vertikal yang semakin meningkat, serta upaya kemerdekaan lepas dari Indonesia yang sering muncul di belahan nusantara membuat kita harus rethingking (memikirkan kembali) terhadap realisasi kebangsaan Indonesia. Munculnya suara anti-demokrasi, anti-kebangsaan, dan munculnya ironi mayoritas yang terus mendiskriminasi kelompok minoritas , serta keberadaan yang semakin terpuruk oleh kasus hukum dan KKN, yang memberikan sinyal  terhadap pudarnya karakter dan identitas kebangsaan Indonesia. Negara yang dulu terkenal dengan negara yang pro-rakyat dan pluralistik kini telah berubah menjadi negara yang berbudaya kekerasan, anti-rakyat dan bahkan menjadi predator bagi rakyatnya. Kini, negeri ini terkenal sebagai “Negeri Korup”. Kehidupan yang tidak lagi memberikan keharmonisan, melainkan keruwetan, kebingungan dan frustasi sosial. Icon (lambang) negeri ini “GARUDA” seolah-olah sudah tak mampu lagi kibarkan sayapnya.
            Namun, membangun karakter bangsa dan penghapus konflik-konflik tersebut ialah bukan hal yang mustahil, apabila kita kembali ke fitrah kita yaitu kembali kepada “PANCASILA”. Pancasila sebagai karakter bangsa harus terus digali, dikembangkan, dan dipelihara secara utuh.
            Selama ini, kita lupa akan ideologi, kita lupa bahwa pancasila adalah “Way of Life”. Karakter bangsa akan terbangun, konflik-konflik tidak akan terjadi apabila kita ingat akan ideologi kita yaitu Pancasila.
            Pancasila bukanlah frase mati, tapi ia adalah semangat jiwa dan ideologi bangsa yang terus bergelora. Namun, hal itu tak lepas dari dukungan  dan perhatian setiap elemen masyarakat untuk membumikan kembali pancasila sebagai nilai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.
            Kini, kita harus mencari “Kunci Rumah” kita yang telah hilang. Bersihkan rumah dan terangi kembali rumah kita. Dengan begitu, karakter bangsa yang kokoh dan kuat akan tercipta. Tak ‘kan ada yang mampu menggoyahkannya.
Kembalilah ke fitrah!!!

0 komentar:

Posting Komentar

komentarnya yang realistis dan rasional ya...........

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com