Kamis, 12 Januari 2012

GELORA-SUBURDI RAMEN

0 komentar


MAKALAH - EMPAT PILAR PENDIDIKAN

0 komentar
download here =>>

MAKALAH
4 PILAR PENDIDIKAN
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
(BAHASA INGGRIS)
SEMESTER I


OLEH :


Seven Remen Rae Pamungkas_11411365


KATA PENGANTAR

Puji syukur terhadap yang maha kuasa atas rahmat dan nikmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, walaupun melalui banyak rintangan dan halangan, namun yang maha kuasalah yang membantu kami menyelesaikan ini. Kami sadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu kami mohon kritikan dan sarannya.



















DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
BAB I : PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Tujuan Penulisan
BAB II : PEMBAHASAN
BAB III : KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
















BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan dan tuntutan di era globalisasi, diperlukan pendidikan internasional yang didasari pada pengembangan nilai utama melalui keempat pilar pembelajaran, yaitu belajar mengetahui (learning to know), belajar berbuat (learning to do), belajar menjadi seseorang )learning to be), dan belajar hidup bersama (learning to live together).

B. Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliyah Pengantar Pendidikan.













BAB II
PEMBAHASAN

4 PILAR PENDIDIKAN

Upaya meningkatkan kualitas suatu bangsa tidak ada cara lain kecuali melalui peningkatan mutu pendidikan. Berangkat dari pemikiran itu UNESCO mencanangkan empat pilar pendidikan sekarang dan masa depan yaitu: (1) learning to Know, (2) learning to do (3) learning to be, dan (4) learning to live together.
Untuk mengimplementasikan “learning to know” (belajar untuk mengetahui), Guru harus mampu menempatkan dirinya sebagai fasilitator. Di samping itu guru dituntut untuk dapat berperan ganda sebagai kawan berdialog bagi siswanya dalam rangka mengembangkan penguasaan pengetahuan siswa.

Sekolah sebagai wadah masyarakat belajar seyogjanya memfasilitasi siswanya untuk mengaktualisasikan keterampilan yang dimiliki, serta bakat dan minatnya agar “Learning to do” (belajar untuk melakukan sesuatu) dapat terrealisasi. Walau sesungguhnya bakat dan minat anak dipengaruhi faktor keturunan namun tumbuh dan berkembangnya bakat dan minat juga bergantung pada lingkungan. Seperti kita ketahui bersama bahwa keterampilan merupakan sarana untuk menopang kehidupan seseorang bahkan keterampilan lebih dominan daripada penguasaan pengetahuan semata

Pilar ketiga yang dicanangkan Unesco adalah “learning to be” (belajar untuk menjadi seseorang). Hali ini erat sekali kaitannya dengan bakat, minat, perkembangan fisik, kejiwaan, tipologi pribadi anak serta kondisi lingkungannya. Misal : bagi siswa yang agresif, akan menemukan jati dirinya bila diberi kesempatan cukup luas untuk berkreasi. Dan sebaliknya bagi siswa yang pasif, peran guru sebagai kompas penunjuk arah sekaligus menjadi fasilitator sangat diperlukan untuk menumbuhkembangkan potensi diri siswa secara utuh dan maksimal.

Terjadinya proses “learning to live together” (belajar untuk menjalani kehidupan bersama), pada pilar keempat ini, kebiasaan hidup bersama, saling menghargai, terbuka, memberi dan menerima perlu dikembangkan disekolah. Kondisi seperti inilah yang memungkinkan tumbuhnya sikap saling pengertian antar ras, suku, dan agama .


BAB III
KESIMPULAN
4 Pilar Pendidikan adalah :
(1) Learning to Know,
(2) Learning to do
(3) Learning to be, dan
(4) Learning to live together.

• “learning to know” (belajar untuk mengetahui), Guru harus mampu menempatkan dirinya sebagai fasilitator. Di samping itu guru dituntut untuk dapat berperan ganda sebagai kawan berdialog bagi siswanya dalam rangka mengembangkan penguasaan pengetahuan siswa.
• “learning to do” (belajar untuk melakukan sesuatu). Dalam hal ini harus didukung oleh fasilitas-fasilitas yang memadai untuk merealisasikan apa yang diinginkan anak didik.
• “learning to be” (belajar untuk menjadi seseorang). Hali ini erat sekali kaitannya dengan bakat, minat, perkembangan fisik, kejiwaan, tipologi pribadi anak serta kondisi lingkungannya.
• “learning ti live together” (belajar untuk menjalani kehidupan bersama), pada pilar keempat ini, kebiasaan hidup bersama, saling menghargai, terbuka, memberi dan menerima perlu dikembangkan disekolah. Kondisi seperti inilah yang memungkinkan tumbuhnya sikap saling pengertian antar ras, suku, dan agama .












DAFTAR PUSTAKA

Wikiepidia bahasa Indonesia/4 pilar pendidikan
Ramen. 1988. Pengembangan Peserta Didik. Solo:Pustaka Mantiqe
 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com